Sabtu, 06 Februari 2010

Qardhawi: Foto-foto Saya diTepi Barat adalah Tindakan Penipuan



Sabtu, 06/02/2010 10:50 WIB Cetak | Kirim

Dalam komentar pertamanya Syikah Yusuf Qardhawi, presiden persatuan ulama Islam internasional terkait atas insiden pemasangan poster-poster bergambar dirinya di tepi barat sedang berjabat tangan dan berpelukan dengan para rabbi Yahudi, Syaikh Qardhawi menyatakan bahwa hal tersebut membuktikan bahwa pihak otoritas Palestina telah melakukan penipuan dan kebangkrutan.

Qardhawi menyatakan hal itu dalam sebuah khutbah Jumat di sebuah masjid di Doha Qatar. Ia mengatakan bahwa pihak otoritas Palestina telah mendistribusikan foto-fotonya di tepi barat, dan memberikan komentar yang berusaha menggambarkan bahwa Syaikh Qardhawi telah mengeluarkan fatwa agar Mahmud Abbas di rajam karena mendukung Israel menyerang Gaza, padahal Qardhawi sendiri membuka lengannya untuk para rabbi Yahudi.

Dalam khutbah jumatnya Syaikh Qardhawi berkata: "Hal inilah yang memperlihatkan otoritas Palestina benar-benar telah melakukan penipuan dan kebangkrutan." Qardhawi menjelaskan bahwa para rabbi yang berkunjung ketempatnya serta berjabat tangan bahkan berpelukan dengan dirinya, merupakan rabbi Yahudi yang menentang pendirian negara Israel dan anti zionisme.

Sebelumnya Syaikh Qardhawi telah menyerukan agar presiden otoritas Palestina, Mahmud Abbas untuk di rajam di Makkah, setelah Abbas meminta penundaan pemungutan suara - terkait mengenai laporan dari Goldstone yang mengutuk kejahatan Zionis Israel sewaktu mereka melakukan agresi di jalur Gaza.

Atas alasan inilah pihak otoritas Palestina di tepi Barat melancarkan kampanye yang menyerang Syaikh Yusuf Qardhawi baik lewat isi khutbah jumat maupun pemasangan poster-poster di tepi barat yang memperlihatkan Syaikh Qardhawi berjabat tangan dengan orang-orang Yahudi. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa Syaikh Qardhawi pada dasarnya bermuka dua, di satu sisi ia menyerukan untuk perang melawan Israel sedangkan di sisi lain ia malah berjabatan tangan dengan para rabbi Yahudi.(fq/imo)

Konvoi Palang Merah di Gaza "Diguncang" Bom



Jumat, 05/02/2010 16:54 WIB Cetak | Kirim

Kaca jendela sebuah jeep rombongan Palang Merah hancur akibat ledakan ketika melintas di dekat perbatasan Gaza. Ledakan yang cukup keras itu mengejutkan konvoi Palang Merah yang khawatir ledakan tersebut merupakan serangan terhadap mereka. Meski selama dua tahun belakangan ini, tidak pernah terjadi serangan terhadap tim bantuan asing di Gaza.

Konvoi tersebut sedang dalam perjalanan ke luar Gaza yang rutin dilakukan setiap hari Kamis melewati rute perbatasan Erez, perbatasan Gaza-Israel, ketika terdengar ledakan keras. Menurut pihak Palang Merah, tidak ada korban dalam insiden tersebut.

"Konvoi sedang dalam perjalanan ke perbatasan Erez ketika ledakan terjadi di sisi jalan. Akibat ledakan yang cukup kuat, kaca-kaca jendela sebuah jeep kami pecah berantakan. Tapi setelah itu semua kendaraan melanjutkan perjalanan ke Erez," kata Eyad Naser, juru bicara Palang Merah Internasional di Gaza.

Warga sekitar Erez mengatakan, ledakan itu kemungkinan besar ledakan bom yang ditanam di jalan oleh Israel. Sementara pihak Hamas menyatakan, ledakan itu disebabkan oleh sisa granat-granat Israel yang tidak meledak. Meski belakangan ini, kelompok-kelompok Islamis radikal yang berafiliasi ke Al-Qaida di Gaza suka melakukan serangan bom ke tempat-tempat di Gaza seperti kafe-kafe dan sekolah-sekolah Kristen.

Kelompok itu menentang kekuasaan Hamas di Gaza dan mengkritik para pemimpin Hamas yang tidak menerapkan syariah Islam di Gaza. (ln/imemc/Ynet)

Aparat Keamanan Maroko Tangkap Seorang Misionaris



Sabtu, 06/02/2010 10:20 WIB Cetak | Kirim

Pihak berwenang Maroko pada hari Jumat kemarin (5/2) mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang misionaris Kristen warga asing di provinsi Haouz Omziz, dekat Marrakech. Misionari tersebut "tertangkap basah" melakukan penyebaran agama Kristen.

Kantor berita MAP melaporkan bahwa sumber-sumber resmi mengatakan bahwa Penginjil misionaris itu melakukan aksinya yang ia tujukan kepada sekelompok warga Maroko berjumlah 14 orang, yang terdiri dari perempuan dan anak-anak. Penginjil itu telah menyebarkan ajaran Kristen di Kerajaan Maroko dan berusaha menarik umat Islam untuk pindah ke agama kristen.

Sumber yang sama menambahkan bahwa intervensi dari pihak berwenang datang setelah mereka mendapatkan akses informasi yang sesuai, dimana telah terjadi pertemuan rahasia yang berlangsung secara teratur untuk mengajarkan ajaran-ajaran Kristen yang akan melemahkan aqidah umat Islam dan membahayakan nilai-nilai agama Kerajaan resmi kerajaan Maroko yang mayoritas Islam.

Undang-undang pidana resmi Maroko menyatakan bahwa tindakan "misioaris" dapat dihukum dengan pidana penjara paling lama enam bulan sampai tiga tahun tergantung dari tingkat 'rayuan' misionaris tersebut yang menggunakan sarana untuk mengacaukan iman umat Islam atau merubah umat Islam ke agama lain.

Pihak kerajaan Maroko mengatakan mereka akan mengusir para Penginjil ke luar wilayah nasional Maroko sesuai dengan hukum yang berlaku di Kerajaan.

Menurut statistik terbaru untuk jumlah penganut Kristen di Maroko meningkat hingga 1500 orang Kristen dalam sepuluh tahun terakhir.(fq/alqudsalarabi)